Merapi 14 November 2010
| di 21.06
DETIKPOS.net - Daftar jumlah korban erupsi Gunung Merapi terus bertambah setelah tim evakuasi gabungan kembali menemukan sembilan jenazah korban erupsi Merapi, Jumat (12/11) pagi. Jenazah yang ditemukan sulit untuk diidentifikasi karena tinggal tulang belulang.
Sembilan jenazah itu ditemukan di dua tempat yang berbeda. Tujuh jenazah ditemukan di Dusun Ngancar, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan sedangkan dua dua jenazah ditemukan di Dusun Bekalan, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Setelah dievakuasi jenazah kemudian dibawa ke RSUP Sardjito Yogyakarta.
Proses evakuasi dimulai pukul 05.30 WIB menggunakan dua kendaraan amfibi milik Kopassus dan PMI. Selain dari Kopassus, tim berasal dari Yonif 403 WP, Pemuda Pancasila, PKPU, Satuan Brimobda DIY dan relawan lainnya.
Sedianya, evakuasi dilaksanakan hingga pukul 10.00 WIB. Namun pukul 08.00 WIB proses dihentikan karena ada laporan menyebutkan angin mengarah ke arah selatan. Selain itu, aktivitas Merapi juga masih tinggi. "Kami hentikan saat itu dan kembali akan dilanjutkan besok pagi," ujar Wadanyon Kopassus Group II, Letkol Iwan Setiawan usai evakuasi.
Dengan penemuan jenazah tersebut, pihaknya berharap, keluarga korban bisa lega. Sebab, proses evakuasi yang dilaksanakan oleh tim selama ini berdasarkan laporan dari pihak keluarga korban. "Meskipun jenazah yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh namun keluarga bisa ikhlas," imbuhnya.
Sehari sebelumnya tim evakuasi gagal menemukan jenazah korban lantaran kondisi Merapi terus bergejolak mengeluarkan awan panas ke arah selatan. Pada Rabu (10/11) tim SAR, relawan, dan anggota TNI dari Batalyon 21 Group II Kopassus yang menyisir Desa Glagaharjo mendeteksi keberadaan lima jenazah.
Namun tim evakuasi hanya bisa membawa satu jenazah saja karena medan yang tertutup material vulkanik. "Satu jenazah yang ditemukan berjenis kelamin perempuan yang diduga bernama Rubinah dengan umur sekitar 43 tahun," kata Komandan Batalyon 21 Group II Kopassus Letkol Jimmy Ramos Manallu di Dusun Glagahmalang, Desa Glagaharjo, Cangkringan.
Jimmy menambahkan, anggota tim evakuasi sebenarnya telah mendeteksi keberadaan dua jenazah lain di Dusun Glagahmalang. Hanya saja keduanya tertimbun material vulkanik sehingga sulit dievakuasi. Dari keterangan warga korban terjebak dalam bengkel.
Di Dusun Ngancar, Desa Glagaharjo, imbuh Jimmy terdeteksi terdapat empat jenazah erupsi Merapi pada 5 Nopember 2010 lalu. Namun tim tidak bisa menjangkau korban untuk dievakuasi. Selain material vulkanik masih panas, timbunan debu memendam korban hingga kedalaman sekitar dua meter. [suaramerdeka/ris]
Read more: http://www.detikpos.net/2010/11/merapi-14-november-2010-ditemukan.html#ixzz15KBOSZL2
Sembilan jenazah itu ditemukan di dua tempat yang berbeda. Tujuh jenazah ditemukan di Dusun Ngancar, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan sedangkan dua dua jenazah ditemukan di Dusun Bekalan, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Setelah dievakuasi jenazah kemudian dibawa ke RSUP Sardjito Yogyakarta.
Proses evakuasi dimulai pukul 05.30 WIB menggunakan dua kendaraan amfibi milik Kopassus dan PMI. Selain dari Kopassus, tim berasal dari Yonif 403 WP, Pemuda Pancasila, PKPU, Satuan Brimobda DIY dan relawan lainnya.
Sedianya, evakuasi dilaksanakan hingga pukul 10.00 WIB. Namun pukul 08.00 WIB proses dihentikan karena ada laporan menyebutkan angin mengarah ke arah selatan. Selain itu, aktivitas Merapi juga masih tinggi. "Kami hentikan saat itu dan kembali akan dilanjutkan besok pagi," ujar Wadanyon Kopassus Group II, Letkol Iwan Setiawan usai evakuasi.
Dengan penemuan jenazah tersebut, pihaknya berharap, keluarga korban bisa lega. Sebab, proses evakuasi yang dilaksanakan oleh tim selama ini berdasarkan laporan dari pihak keluarga korban. "Meskipun jenazah yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh namun keluarga bisa ikhlas," imbuhnya.
Sehari sebelumnya tim evakuasi gagal menemukan jenazah korban lantaran kondisi Merapi terus bergejolak mengeluarkan awan panas ke arah selatan. Pada Rabu (10/11) tim SAR, relawan, dan anggota TNI dari Batalyon 21 Group II Kopassus yang menyisir Desa Glagaharjo mendeteksi keberadaan lima jenazah.
Namun tim evakuasi hanya bisa membawa satu jenazah saja karena medan yang tertutup material vulkanik. "Satu jenazah yang ditemukan berjenis kelamin perempuan yang diduga bernama Rubinah dengan umur sekitar 43 tahun," kata Komandan Batalyon 21 Group II Kopassus Letkol Jimmy Ramos Manallu di Dusun Glagahmalang, Desa Glagaharjo, Cangkringan.
Jimmy menambahkan, anggota tim evakuasi sebenarnya telah mendeteksi keberadaan dua jenazah lain di Dusun Glagahmalang. Hanya saja keduanya tertimbun material vulkanik sehingga sulit dievakuasi. Dari keterangan warga korban terjebak dalam bengkel.
Di Dusun Ngancar, Desa Glagaharjo, imbuh Jimmy terdeteksi terdapat empat jenazah erupsi Merapi pada 5 Nopember 2010 lalu. Namun tim tidak bisa menjangkau korban untuk dievakuasi. Selain material vulkanik masih panas, timbunan debu memendam korban hingga kedalaman sekitar dua meter. [suaramerdeka/ris]
Read more: http://www.detikpos.net/2010/11/merapi-14-november-2010-ditemukan.html#ixzz15KBOSZL2
0 komentar:
Posting Komentar